Rabu, 21 November 2012

Syukur..

Semua berawal dari kemumetan yg saya alami.. Membuat saya ingin curhat dan mencari jawaban dari kawan-kawan di grup QLT.. (Quantum Life Transformation workshop).. Tapi kemudian saya malah mendapatkan jawaban sendiri ketika menulis curhatan itu.. Begini ceritanya..

Saya membuka notes dan menulis:
Sepertinya saya mau curhat sedikit dan siapa tau dpt menemukan jawaban..
Salah satu komponen utk sukses adalah bersyukur..
Saya tau kalau kita mensyukuri sesuatu, segala sesuatunya akan lebih baik.. Ada yg bilang jg bahwa "bersyukur adalah kunci kebahagiaan"..

Saya mencoba membuat buku syukur.. Dimana kita dpt mencatatkan semua rasa syukur kita.. Baik pada suatu hal yg telah kita alami atau tidak kita alami..

Yang menjadi permasalahan adalah..
Saya berhenti menulis buku tersebut.. Karena saya merasa munafik.. Saya merasa tidak 'feel good'.. Saya menulis bersyukur untuk hal yang tidak benar-benar saya syukuri..
Ada sebersit jawaban, mungkin semua itu karena saya tidak YAKIN.. Tapi tidak yakin akan apa? Tidak yakin pada diri saya sendiri akan rasa syukur yg saya lakukan?

Salah satu contoh syukur yg tidak feel good:
"saya bersyukur dengan rasa mules ketika datang bulan, menandakan saya masih perempuan yg normal.."

TETAPI ketika saya menulis contoh syukur dalam curhat ini, saya seperti mendapat pencerahan.. Tiba-tiba saya merasa tidak munafik.. Yg membuat saya tidak 'feel good' adalah karena saya melakukannya utk dilihat orglain.. (Saya menulis contoh syukur tadi tidak hanya di buku syukur, tetapi di twitter saya dengan harapan orglain dpt ikut bersyukur seperti saya)..

Ketika saya menulis ini, saya tidak peduli siapa yg akan melihatnya.. (Mungkin karena saya sudah PASRAH dengan apapun jawaban dr teman-teman QLT atas curhatan ini)..
Dan pikiran saya mendadak bertamasya ke kejadian-kejadian yg saya alami selama pergi ke kantor tadi pagi.. Bertemu pengemis, pemulung, orang-orang yg sedang menunggu angkutan umum, motor dengan penumpang sepasang suami istri dan 3 anaknya.. Hmm..
Rasa syukur yg saya alami, saya tulis.. Harusnya memang untuk diri saya sendiri.. Bukan dengan tujuan untuk dilihat orang atau untuk mengajak org bersyukur juga.. Saya harus melakukannya untuk diri saya sendiri..

Mengutip kata-kata Adi W Gunawan di facebooknya..

"Mengenal dan memahami oranglain adalah bijaksana.
Mengenal dan memahami diri sendiri adalah pencerahan."

Terimakasih untuk entah apapun itu, yang telah membuka mata saya..

Kamis, 15 November 2012

Pembenaran

Pembenaran..
Gw yakin semua orang selalu memiliki pemikiran pembenaran untuk dirinya sendiri ketika suatu peristiwa tidak menyenangkan terjadi..
Tetapi sampai mana orang tersebut dapat mengendalikan pembenaran diri-nya yang membuat hasil berbeda-beda..


Wake Up Call

My wake call happened when my father died..
Semua terjadi begitu mendadak..
Tidak ada tanda-tanda..
Tidak ada wejangan penutup..
Tidak ada tanda-tanda fisik melemah..
Tiba-tiba.. Semua serba tiba-tiba..
Semua terlihat seperti hari-hari biasa..

Tetapi kepergiannya yang tiba2 itu, meninggalkan banyak pelajaran..
1. Penyesalan
2. Keberhasilan dalam kehidupan..

Kepergian papah menyisakan penyesalan ketika tampaknya semua org lebih mengenal papah daripada saya anaknya sendiri.. 
Saya yang seharusnya memiliki kenangan indah terbanyak mengenai ayah saya, lebih memilih menghabiskan waktu dengan hal-hal yang menjauhkan saya dari ayah.. 

Saat papah masih disemayamkan di rumah duka, pelayat tak berhenti datang.. Baik yang kami (keluarga) kenal maupun yg tidak.. Bahkan banyak pelayat yang sengaja datang dari luar kota untuk menyampaikan salam terakhir.. Beberapa pelayat malah hanya baru beberapa kali bertemu papah dan itupun sudah lama sekali, tapi mereka tetap datang karena pertemuan dengan papah menyisakan kenangan yg baik.


Dalam buku Quantum Life Transformation karangan Adi.W.Gunawan, ada satu bagian yg membahas mengenai bagaimana mengetahui anda telah sukses dalam hidup. Caranya adalah dengan mendengar doa-doa orang di sekitar anda ketika anda meninggal. Dengan mendengar semua cerita dan doa dari para pelayat.. "Ayah saya orang yg sukses!" Bagaimana ayah saya telah menjalin relasi yang baik dengan orang-orang yang pernah ditemuinya.. Dan menjadi orang yg 'berhasil' dalam kehidupannya..

Jalan kehidupan papah bukanlah kehidupan yang mulus.. Susah, senang, sedih datang silih berganti.. Papah pernah dihina, ditipu, difitnah dan banyak lagi kejadian-kejadian tidak mengenakan lainnya.. Tapi reaksi papah dengan hati yg besar untuk menghadapi semuanya itu yang membuahkan hasil..

Smoga saya bisa menjadi orang seperti ayah saya.. Bukan bearti saya melihat seseorang berhasil dari banyaknya pelayat ya.. Tapi dari doa orang-orang yang ditinggalkan..

Tanpa perlu harta berlimpah dan jabatan yang tinggi, ayah saya telah berhasil melalui kehidupan ini..

Seandainya masih ada waktu untuk mengulang kembali semuanya.. seandainya masih ada kesempatan untuk saya lebih belajar menjadi orang yang berhati besar seperti ayah saya.. 

Tetapi penyesalan memang selalu datang terlambat..

Dan sesuatu yang terlambat terkadang menyadarkan kita.. bahwa waktu yang kita miliki dengan orang-orang yang berada di sekitar kita, sangat berharga..

Terimakasih Pah.. Lea bangga jadi anak papah..

Dan biarlah sekarang Lea belajar dari semua kenangan yang tersisa dengan mencoba memaknai setiap kejadiannya..

Lea sayang papah..